Tahukah
kamu orang yang mendustakan agama?
Itulah
orang yang menghardik anak yatim
dan
tidak mendorong memberi makan orang miskin,
maka
celakalah bagi orang yang salat
yaitu
orang-orang yang lalai terhadap salatnya,
yang
berbuat riya
dan
enggan (memberikan) bantuan”.
(Q. S.
Al-Ma’un ayat 1-7)
Berawal dari #QurbanPAY2012, Kampung Muara Bahari adalah salah satu lokasi PAY menyalurkan daging Qurban. Kondisi lingkungan yang jauh dari kata layak, di pinggiran rel kereta serta pembuangan sampah, namun dihuni oleh banyak kaum marginal (termasuk anak yatim dan duafa) menjadi dasar pertimbangan dipilihnya kampung itu. Adalah Suci dan Tika yang peduli pada nasib anak-anak yatim dan duafa di sana, lalu memutuskan bergerak sebagai inisiator, didukung oleh Faizal dan Zaar sebagai penasihat. Mereka memimpikan sebuah perbaikan dan kesadaran warga akan lingkungannya (Yang cukup berdampak buruk bagi anak-anak, sebab di sana banyak sekali kegiatan maksiat, berjudi, mabuk-mabukan, dan narkoba). Pada 17 Agustus 2015, mereka pun silahturrahim ke Muara Bahari dan menemui Pak Syarif dan Bu Susan. Kedua tokoh tersebut adalah guru ngaji anak-anak Kampung Muara Bahari. Bertepatan saat itu, anak-anak sedang mengaji. Interaksi pun terjadi, dari pertemuan itu didapatkan informasi bahwa sebagian besar pekerjaan orangtua mereka adalah preman, kurir narkoba, tukang odong-odong, tukang ojek, dan pemulung. Banyak pula dari anak-anak tersebut yang menjadi tukang koran, dan siangnya mereka sekolah.
Mereka
melihat bahwa mimpi mereka dahulu dapat diwujudkan melalui pendidikan. Dari
sanalah gagasan Rumah Belajar timbul. Ke depannya, diharapkan Rumah Belajar
tersebut mampu menetaskan generasi berakhlak mulia dan sukses dunia akhirat,
meskipun lokasi tersebut terkenal akan tingkat kriminalitasnya. Siapa, sih,
yang tidak kenal saat disebutkan Tanjung Priuk?
Sebagai Lokasi Rumah Belajar dipilihlah Musholah Nurul Sa’adah, Kebon Pisang, Kampung Muara Bahari, Tanjung Priuk, Jakarta Utara. Waktu Belajar dimulai setiap Sabtu dan Minggu pukul 16.00-17.30 WIB.
Tentunya,
sebagai karakteristik Pecinta
Anak Yatim (PAY), Rumah Belajar ini pun melibatkan #Relawan yang bersedia
menyisihkan waktu, tenaga, dan dananya untuk anak-anak di Kampung Muara Bahari.
Namun #Relawan dibagi menjadi dua kategori. Mereka yang bersedia berbagi ilmu
pada anak-anak disebut Relawan Pengajar.Sedangkan
mereka yang bersedia menyisihkan sebagian rezekinya untuk support pendidikan
disebut Kakak Asuh. Ke depannya, akan dibuat sistem SKSD
(Satu Kakak Satu aDik).
Untuk ikut berpartisipasi atau berdonasi dalam gerakan#BuatMerekaTercerdaskan ini, dapat disalurkan ke nomor rekening Bendahara Muara Bahari :
(Kode Bank: 422) 101 5 234 942
BRI
Syariah Cab. Abdul Muis
a.n.
Siti Zulaichah
Atau
Syariah
Mandiri 7060989189
MANDIRI
1180022288996
BNI
0272481794
an.
Yayasan Pecinta Anak Yatim & Doeafa Indonesia Tercinta
[Dengan
menambahkan 311 di belakang nominal transfer, misal ingin berdonasi Rp 500.000,
maka: 500311]
0 comments:
Post a Comment