Tuesday, November 3, 2015

Profil Rumah Belajar Anak Soleh Muara Bahari

Tahukah kamu orang yang mendustakan agama?
Itulah orang yang menghardik anak yatim
dan tidak mendorong memberi makan orang miskin,
maka celakalah bagi orang yang salat
yaitu orang-orang yang lalai terhadap salatnya, 
yang berbuat riya 
dan enggan (memberikan) bantuan”.
(Q. S. Al-Ma’un ayat 1-7)

Berawal dari #QurbanPAY2012, Kampung Muara Bahari adalah salah satu lokasi PAY menyalurkan daging Qurban. Kondisi lingkungan yang jauh dari kata layak, di pinggiran rel kereta serta pembuangan sampah, namun dihuni oleh banyak kaum marginal (termasuk anak yatim dan duafa) menjadi dasar pertimbangan dipilihnya kampung itu. Adalah Suci dan Tika yang peduli pada nasib anak-anak yatim dan duafa di sana, lalu memutuskan bergerak sebagai inisiator, didukung oleh Faizal dan Zaar sebagai penasihat. Mereka memimpikan sebuah perbaikan dan kesadaran warga akan lingkungannya (Yang cukup berdampak buruk bagi anak-anak, sebab di sana banyak sekali kegiatan maksiat, berjudi, mabuk-mabukan, dan narkoba). Pada 17 Agustus 2015, mereka pun silahturrahim ke Muara Bahari dan menemui Pak Syarif dan Bu Susan. Kedua tokoh tersebut adalah guru ngaji anak-anak Kampung Muara Bahari. Bertepatan saat itu, anak-anak sedang mengaji. Interaksi pun terjadi, dari pertemuan itu didapatkan informasi bahwa sebagian besar pekerjaan orangtua mereka adalah preman, kurir narkoba, tukang odong-odong, tukang ojek, dan pemulung. Banyak pula dari anak-anak tersebut yang menjadi tukang koran, dan siangnya mereka sekolah.

Mereka melihat bahwa mimpi mereka dahulu dapat diwujudkan melalui pendidikan. Dari sanalah gagasan Rumah Belajar timbul. Ke depannya, diharapkan Rumah Belajar tersebut mampu menetaskan generasi berakhlak mulia dan sukses dunia akhirat, meskipun lokasi tersebut terkenal akan tingkat kriminalitasnya. Siapa, sih, yang tidak kenal saat disebutkan Tanjung Priuk?

Sebagai Lokasi Rumah Belajar dipilihlah Musholah Nurul Sa’adah, Kebon Pisang, Kampung Muara Bahari, Tanjung Priuk, Jakarta Utara. Waktu Belajar dimulai setiap Sabtu dan Minggu pukul 16.00-17.30 WIB.

Tentunya, sebagai karakteristik Pecinta Anak Yatim (PAY), Rumah Belajar ini pun melibatkan #Relawan yang bersedia menyisihkan waktu, tenaga, dan dananya untuk anak-anak di Kampung Muara Bahari. Namun #Relawan dibagi menjadi dua kategori. Mereka yang bersedia berbagi ilmu pada anak-anak disebut Relawan Pengajar.Sedangkan mereka yang bersedia menyisihkan sebagian rezekinya untuk support pendidikan disebut Kakak Asuh. Ke depannya, akan dibuat sistem SKSD (Satu Kakak Satu aDik).

Untuk ikut berpartisipasi atau berdonasi dalam gerakan#BuatMerekaTercerdaskan ini, dapat disalurkan ke nomor rekening Bendahara Muara Bahari :

(Kode Bank: 422) 101 5 234 942
BRI Syariah Cab. Abdul Muis
a.n. Siti Zulaichah

Atau

Syariah Mandiri 7060989189 
MANDIRI 1180022288996
BNI 0272481794
an. Yayasan Pecinta Anak Yatim & Doeafa Indonesia Tercinta 
[Dengan menambahkan 311 di belakang nominal transfer, misal ingin berdonasi Rp 500.000, maka: 500311]


0 comments:

Post a Comment